Tanggal Publikasi: December 11, 2020
Dilihat: 276 tayangan
Tag: Teknologi
Membagikan Tautan:
https://ppitchengdu.ppitiongkok.org/zoombombing-hapus-akun-zoom-atau-tidak/
Chengdu-ers! Nihao! Apa kabar kalian semua? Semoga baik-baik saja ya, ditengah pandemi ini, kita harus tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya meskipun terbatas.
Karena chengdu-ers sudah membaca judul diatas, pasti sudah tau apa yang akan dibahas di artikel kali ini.
Sebelum masuk ke artikel inti, yuk kita update dulu sedikit perkembangan mengenai COVID-19 di Indonesia. Pandemi virus korona di Indonesia diawali dengan temuan penderita (COVID-19) pada 2 Maret 2020. Hingga 8 Mei 2020, telah terkonfirmasi 12.776 kasus positif COVID-19 dengan 2.381 kasus sembuh dan 930 kasus meninggal. Sebagai tanggapan terhadap pandemi ini, beberapa wilayah telah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Wow! Tidak disangka bumi pertiwi mencapai angka sebesar ini.
Update terbaru virus korona sudah tertera di atas, sekarang saatnya ke pembahasan inti, yaiyu “Zoombombing”. Belakangan ini, warganet dihebohkan dengan zoombombing. Fenomena ini menjadi perbincangan setelah sejumlah acara seminar online (webinar) disusupi orang tak dikenal saat melakukan telekonferensi di platform Zoom. Kejadian paling baru terjadi saat rapat Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) beberapa waktu lalu. Saat itu, orang tak dikenal masuk di tengah acara telekonferensi dan menampilkan gambar berbau pornografi. Zoombombing bisa terjadi kepada siapa saja, bahkan Wikipediawan pencinta Bahasa Indonesia, Ivan Lanin, juga sempat mengalami zoombombing. Namun tidak dijelaskan lebih detail kronologinya.
Apa sebenarnya Zoombombing? Zoombombing adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan aksi penyusupan di tengah telekonferensi yang dilakukan lewat aplikasi Zoom. Penyusup, biasanya membagikan konten tidak senonoh atau bernada ancaman kepada peserta telekonferensi. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa hacker mengambil alih dan menjual akun-akun zoom penggunanya yang lupa log out setelah menggunakannya. Ada juga kasus yang mengatakan bahwa hacker bisa mengambil alih pemakaian handphone pengguna akun secara penuh, salah satunya M-banking. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Zoom telah menjadi aplikasi populer di tengah pandemi Covid-19 karena hampir sebagian besar warga negara dunia bekerja dan belajar dari rumah. Kendati banyak aplikasi telekonferensi lainnya, Zoom banyak dipilih karena kepraktisannya. Tapi Zoombombing tidak hanya berkaitan dengan celah kemanan sistem Zoom. Kejadian ini bisa terjadi karena host (penyelenggara) yang kurang menguasai fitur keamanan Zoom. Salah satu kesalahan fatal yang umum dilakukan adalah membagi tautan Zoom secara bebas. Dengan begitu siapa saja bisa masuk ke telekonferensi Zoom secara bebas.
Zoom CEO, Eric Yuan telah meminta maaf atas buruknya fitur keamanan pada aplikasi zoom. Di lansir dari akun Business Insider, Eric mengatakan “We recognize that we have fallen short of the community’s – and our own –privacy and security expectations. For that, I am deeply sorry, and I want to share what we are doing about it.” Disamping itu semua, tidak perlu terlalu khawatir, karena hal ini bisa diatasi.
Di cakup dari Kompas Tekno, Selasa (21/4/2020). Ada beberapa tips yang bisa digunakan host untuk mencegah kejadian zoombombing, diantaranya:
1. Menonaktifkan fitur-fitur berikut
Ada beberapa fitur yang perlu dimatikan oleh host untuk menjaganya jalannya telekonferensi. Setelah masuk ke situs Zoom dan log in, klik menu “setting” yang ada di sisi kiri layar. Kemudian matikan beberapa fitur berikut:
– Embed Password in Meeting Link for One-Click Join
Fitur ini mengenkripsi password di tautan undangan meeting. Sehingga memudahkan peserta untuk bergabung, cukup dengan mengklik tautan tersebut.
Dengan mematikan fitur ini, peserta harus memasukan password lebih dulu untuk bergabung dalam telekonferensi. Tanpa password peserta tidak akan bisa bergabung.
– Screen sharing (berbagi layar)
Ini adalah salah satu fitur favorit, terutama untuk rapat online. Fitur ini memungkinkan host dan peserta berbagi layar selama telekonferensi.
Host bisa mematikan fitur ini untuk peserta dan hanya mengizinkan host untuk berbagi layar. Mencegah peserta berbagi layar bisa mengurangi potensi zoombombing.
– Remote Control
Fitur ini memungkinkan peserta yang sedang membagikan layarnya (screen sharing), mengizinkan peserta lain mengontrol sistem mereka.
Kemampuan ini hanya bisa dilakukan saat platform Zoom berjalan saja. Sebaiknya, fitur ini dinon-aktifkan jika tidak dibutuhkan.
– File Transfer
Fitur ini memungkinan semua orang mengirim file berbagai format di chatroom. Jika tidak ingin orang-orang membagikan file yang berbahaya, bisa mematikan fitur ini.
Bisa juga memilih jenis format file tertentu dengan memilih “Only Allow Specified File Types” untuk mengontrol jenis file yang bsia dibagikan.
– Allow Participants to Rename Themselves
Mematikan fitur ini akan mencegah zoombomber mengganti nama serupa peserta Zoom yang resmi.
– Join Before Host
Fitur ini memungkinkan peserta masuk lebih dulu sebelum host memulai meeting. Tentu saja, membua pintu lebih awal akan memudahkan zoombomber masuk dan membuat masalah saat telekonferensi.
– Allow Removed Participants to Rejoin
Fitur ini memungkinkan peserta yang telah “diusir” host untuk kembali bergabung dengan telekonferensi.
2. Fitur yang perlu Diaktifkan
Selain mematikan beberapa fitur, ada juga fitur lain yang baiknya diaktifkan. Pengaktifan fitur ini juga dilakukan di menu setting.
– Mute Participants Upon Entry
Dengan mengaktifkan fitur ini, semua peserta yang masuk akan diam (mute) secara otomatis.
Host bisa mengontrol apakah peserta diperbolehkan unmute atau tidak. Jika tidak, host punya kuasa untuk memberikan kesempatan bicara pada peserta tertentu.
– Always Show Meeting Control Toolbar
Fitur ini memungkinkan menu control toolbar muncul saat telekonferensi dan membuat host lebih mudah mengatur jalanya meeting.
– Identify Guest Participants in the Meeting/Webinar
Dengan mengaktifkan fitur ini, peserta resmi yang memang diundang dalam meeting, bisa mengidentifikasi jika ada peserta tak diundang masuk ke dalam meeting.
– Waiting Room
Fitur ini membuat host lebih bisa mengontrol siapa yang boleh dan tidak boleh masuk ke webinar. Apabila fitur ini diaktifkan, peserta yang akan masuk harus menunggu host menerima mereka masuk ke Zoom meeting. Untungnya, sejak 5 April kemarin, fitur ini sudah aktif secara default.
– Require a Password When Scheduling New Meetings
Fitur ini akan memaksa peserta masuk pertemuan online dengan password yang dibagikan penyelanggara. Fitur ini juga sudah saat secara default saat ini.
Jadi, gak perlu khawatir masalah zoombombing ya Chengdu-ers, hal pertama yang harus dilakukan sih ya jangan lupa Log out akun setelah menggunakan nya ya! Untuk menghapus atau tidaknya aplikasi ini di Handphone kalian, itu tergantung pada diri kalian masing-masing. Selama Chengdu-ers menggunakannya sebagai alat untuk berkomunikasi saat kuliah, atau videocall bareng temen-temen sih, masih oke ya, tapi kalau untuk masalah privasi dan hal-hal yang tidak ingin diketahui orang lain ya silahkan gunakan aplikasi lain untuk menghindari kemungkinan terburuk seperti di Hack.
Segitu aja artikel kali ini, terus pantengin sosial media kita ya biar gak ketinggalan artikel-artikel menarik selanjutnya. Stay safe everyone dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan!
Tanggal Publikasi:
December 11, 2020
Dilihat:
276 tayangan
Tag:
Teknologi
Membagikan Tautan:
https://ppitchengdu.ppitiongkok.org/zoombombing-hapus-akun-zoom-atau-tidak/