Halo semuanya, selamat datang di artikel PPIT Chengdu! Kali ini, kita bakal ngulik tentang hal yang begitu simple. Hal yang kita rasakan sehari-hari, yang kadang-kadang berpengaruh pada mood kita, dan seringkali jadi penentu kegiatan. Yup, kita bakal ngomongin soal cuaca.

Tinggal di negara 4 musim yang nggak terletak di belahan bumi bagian selatan seperti Australia, kita menjalani 4 musim dengan urutan normal, dimana musim panas nya terjadi di pertengahan tahun. Di bulan Juli ini, biasanya cuaca masih labil. Nggak seperti bulan Agustus, yang jauh lebih panas , sampai-sampai malam hari pun ikutan panas.

Ayo kita telusuri macam-macam cuaca di bulan Juli ini dan apa yang biasa dilakukan penduduk Chengdu di masing-masing cuaca!

1. 炎热 yánrè (Terik)

Udah nggak heran kan? kalau di musim panas, pasti banyak terik nya. Rasanya mirip-mirip seperti di tanah air. Suhu rata rata tertinggi nya sekitar 30°C, tapi nggak menutup kemungkinan bisa lebih panas lagi.

Kalau lagi terik begini, biasanya mood berkata tidak untuk meninggalkan rumah. Pilihan terbaiknya adalah bersantai di kamar lalu nyalakan AC sedingin-dingin nya. Karena saat diluar dan cuaca terik, setipis-tipis nya baju yang dipakai rasanya tetap gerah. Meskipun begitu, diluar tetap ramai dan nggak sedikit orang-orang beraktifitas.

Menurut survei kecil-kecilan sih penduduk sini lebih menyukai cuaca ini dibandingkan cuaca di musim dingin. Tapi meskipun suka, tetap kulit harus terjaga, kebanyakan orang-orang disini menggunakan payung anti UV saat berjalan dibawah teriknya sinar matahari, seperti yang kalian bisa lihat pada salah satu foto dibawah ini. Selain payung, orang-orang lokal di sini juga banyak mengenakan sarung lengan untuk melindungi kulit dari sinar matahari.

Teriknya matahari juga bikin kita cepat haus dan banyak berkeringat. Untungnya, penjual buah bisa kita temukan dimana-mana, buah bisa kita jadikan snack yang bisa mengembalikan cairan tubuh. Ada 2 buah yang paling banyak ditemui di musim panas ini, yaitu buah peach dan semangka. Oh ya, fun fact, disini semangka biasa dibelah dua dan dimakan dengan sendok. Sampai sampai, di beberapa tempat kita juga bakal dapat sendok plastik saat membeli semangka, loh.

2. 小雨 xiǎoyǔ (Gerimis)

Bulan juli adalah bulan dengan intensitas hujan tersering di Chengdu setiap tahunnya. Jadi, udaranya lebih lembab daripada biasanya. Udara di Chengdu biasanya relatif kering.

Hujan di sini rata-rata nggak sama dengan hujan di Indonesia. Hujan nya lebih seperti gerimis. Jarang ada hujan dengan intensitas tinggi. Tapi sekalinya kejadian, hujannya bakal bercampur dengan angin dan itu bikin dag dig dug!

Kalau di Indonesia, karena kita sering merasakan hujan lebat, saat gerimis kita biasanya cuek dan jalan aja. Tapi di sini payung dan jas hujan langsung dipakai meskipun gerimis nya kecil. Yah, itu memang kebiasaan orang lokal di sini. Tapi lama-lama kami juga ikut terbiasa.

Jadi, di sini payung itu wajib dibawa kemana-mana saat musim panas. Untuk berteduh waktu terik, dan untuk melindungi diri waktu hujan. Jangan lupa juga membawa jaket disaat cuaca seperti ini, jaga jaga aja, kalau tiba tiba ada angin nanti kamu kedinginan.

Nah, saat cuaca gerimis seperti ini, paling enak hang out dengan teman-teman di tempat yang indoor. Mau itu pergi ke mall atau ngopi di kafe yang tenang, lakukan lah sesuka hati. Kalau mau, jalan-jalan dibawah rintik gerimis juga boleh, kalau kamu mau.

3. 阴天 yīntiān (Berawan)

Ini juga yang sekarang turut meramaikan langit kampung halaman panda di akhir Juli ini. Sering mendung seharian, tapi nggak hujan hujan. Cuaca ini bisa memelatuk perasaan galau karena membingungkan dan luput akan kepastian. Sebenernya nggak juga sih, karena tinggal cek ramalan cuaca. Hihi.

Disaat-saat seperti inilah homesick bisa menyerang anak rantau. Bisa juga bikin ingat yang menunggu kamu di sana. Melankolis, deh, pokoknya

Di cuaca seperti ini kalian bisa lihat banyak orang bersepeda dan jalan-jalan menikmati keadaan sekitar. Sepertinya ini satu-satunya cuaca di bulan ini dimana kita nggak butuh payung.

4. 雷雨 léiyǔ (Hujan Petir)

Ini nih yang terakhir, yaitu hujan disertai petir. Di pertengahan bulan ini, Chengdu diserang hujan petir dengan intensitas hujan yang tinggi. Kilat serta guntur dan gemuruh yang mengerikan memberi sedikit ancaman bagi yang hendak keluar. Kadang jendela bisa dirasa bergetar karena angin yang kencang. Kendaraan yang diparkir di luar meminta pertolongan dengan menyautkan alarmnya. Iya, berisik. Kami kadang bisa terbangun mendengar rontaan para kendaraan tersebut.

Memang, biasanya hujan disini cuma gerimis saja, tapi sekalinya dia lebat, dia bukan lagi hujan. Dia seperti badai petir. Saking menyeramkan nya, penulis sampai lupa mengambil foto untuk dimasukkan kedalam artikel ini. Sudah keburu menutup kuping dan bersembunyi duluan. Tapi tenang, jarang kok hujan petir terjadi di Chengdu.

Di cuaca ini hal yang paling tepat dilakukan adalah berlindung di dalam ruangan. Bakalan enak lagi kalau bareng teman-teman, biar takut nya nggak sendirian. Minum coklat panas, bermain tic tac toe, menyelesaikan puzzle, bermain permainan papan, apa aja deh yang menyenangkan.

Seperti itu lah kondisi langit di Chengdu bulan ini, mungkin Chengdu sedikit kesepian ditinggal mahasiswa-mahasiswa tercinta dari Indonesia yang pulang kampung, jadi cuaca nya nggak menentu begini. Cepat kembali, kawan-kawan! Aku dan Chengdu senantiasa menunggu kalian.

Ikuti artikel-artikel selanjutnya dari kami jika kalian ingin tahu lebih banyak tentang kota Chengdu. Bakalan banyak artikel menarik setelah ini, jadi jangan sampai ketinggalan!

Sampai jumpa di artikel selanjutnya!